Mendayu
tak
satupun bersua
guratan
tanda pada cakrawala
menyudut
dalam diam, sebab kata mengabur
menjelaga
pada dinding senja
wahai
rindu
yang mengusik senyapku
yang
enggan beranjak
dari
ketidaksadaran, dan ketidakwarasan
kini,
apa yang mesti kunyanyikan
sedang
petang membisu, dan kau
melebur
dalam denyut nadiku
rindu
enyahlah, pilu melagu
Yogyakarta,
4 Juli 2014
Jejak
Imaji
Sajak
Ardy Suryantoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar