Sajak
Ardy Suryantoko
Pada Dermaga
ada
yang hilang
saat
hujan menampar jasad kosong
melarungkan
pada sungaisungai kecil
yang
muara hingga samudra jiwa
menggenang
bayang, hampa
keruh
airnya
tak
cukup sampan dayung
mengarungi
luasnya yang
tanpa
batas, penuh riak dan ombak
serta
badai yang mencakar
langit
dengan kilat halilintar
ini
sampan tanpa layar
yang
mengarungi samudranya
mencari
dermaga untuk berlabuh
dengan
bekal jiwa yang menipis
termakan
deras waktu
buihbuih
seperti batu terapung
menyandung
setiap laju
terjal
lembah antara ombakombak
deru
badai mengguncang
amuknya
melalap, mengunyah
mentahmentah
setiap jengkal ruhnya
bertubi
badai berganti
semakin
dekat dermaga
yang
selama ini dituju
berlabuh
kembali
Yogyakarta,
22 Juni 2014
Jejak
Imaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar