Selasa, 11 Maret 2014

TELAGA WARNA DATARAN TINGGI DIENG

Panorama pemandangan Telaga Warna di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Warna air di telaga ini terjadi karena adanya kawah yang berada di dasar telaga, dominan warna di telaga ini adalah warna hijau dan biru. Walaupun di dasar telaga terdapat kawah namun air di telaga ini tetap dingin. Warna sewaktu-waktu dapat berubah, hal ini dipengaruhi oleh cahaya matahari yang menyinari telaga. Pemandangan yang indah dan suasana alam yang masih sangat alami, sangat cocok untuk rekreasi bersama teman maupun keluarga untuk melepas kepenatan aktivitas dan rutinitas hari-hari yang melelahkan. Selain Telaga Warna masih ada juga beberapa tempat wisata seperti komplek candi Pandawa dan kawah Sikidang. Yang tidak kalah menarik dari Dieng adalah adanya tempat untuk melihat matahari terbit (sunrise) Sikunir, bukit Sikunir ini merupakan salah satu tujuan utama para wisatawan yang berwisata ke Dieng sebelum menjelajah Telaga warna, Komplek Candi Pandawa, dan Kawah Sikidang. Suasana yang dingin dan sering turunnya hujan merupakan salah satu ciri dari dataran tinggi Dieng. Jadi untuk berkunjung ke dataran tinggi dieng harus pintar-pintar memilih waktu dan berdoa semoga cuaca di Dieng cerah, karena kalau cuaca cerah akan mudah untuk menjelajah semua tempat wisata di dataran tinggi Dieng.

SOSIOLINGUISTIK CAMPUR CODE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diantara semua penutur yang bilingual atau multilingual, sering dijumpai suatu gejala yang dipandang sebagai suatu kekacauan atau interferensi berbahasa (performance interference). Fenomena ini berbentuk penggunaan unsur-unsur dari suatu bahasa tertentu dalam satu kalimat atau wacana bahasa lain. Kita namai gejala ini campur kode (code mixing). Dengan demikian campur kode dapat didefinisikan sebagai “penggunaan lebih dari satu bahasa atau kode dalam satu wacana menurut pola-pola yang masih belum jelas”. (Nababan dalam Arthur YAP, 1978 : 125). Di Filipina gejala ini disebut “halo-halo” atau “mix-mix”, yakni campuran antara bahasa Inggris dengan salah satu bahasa daerah di Filipina. Di Indonesia dikenal sebagai bahasa “gado-gado” yang diibaratkan sebagai sajian gado-gado, yakni campuran dari bermacam-macam sayuran. Dengan bahasa gado-gado dimaksudkan penggunaan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dengan salah satu bahasa daerah. Dimasa orde lama kita sering menyaksikan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan Belanda bercampur kode dalam komunikasi mereka dengan menggunakan campuran bahasa Indonesia dan Belanda. Dewasa ini campur kode dilakukan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris, dan bahkan semakin menjamur. Weinreich (1953) menamai campur kode sebagai “mixed grammar”.


HAKIKAT PRAGMATIK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Penulisan makalah ini kami buat untuk memenuhi presentasi kelompok semester 5 kami kepada Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia ( BI ). Karena begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pematerian, maka dengan ini kami membuat makalah tentang Hakikat Pragmatik dan Objek Kajiannya. Kata pragmatik berasal dari bahasa Jerman PRAGMATISH yang diusulkan oleh seorang filsuf jerman Immanuel Kant. Pragmatish dari pramaticus (bahasa latin) bermakna ‘pandai berdagang’ atau dalam bahasa Yunani Pragmatikos dari Pragma artinya ‘perbuatan’ dan ‘berbuat. Pragmatika adalah ilmu tentang pragmatik yakni hubungan antar tanda dengan penggunanya.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana kita memahai asal kata dan hakikat pragmatik
2. Objek apa saja yang dikaji dalam pragmatik

C. Tujuan Pembuatan

Makalah Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membantu dan mempermudah pembelajaran pragmatik serta melengkapi pematerian, hakikat pragmatik itu apa dan objek yang dikaji di dalam pragmatik itu apa saja. Semoga dengan penulisan ini dapat membantu pemahaman mengenai ilmu kebahasaan pragmatik.

Senin, 10 Maret 2014

Metode, Data dan Objek dalam Penelitan Bahasa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penelitian merupakan suatu unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya penelitian akan banyak ditemukan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, baik ilmu yang sudah ada dikembangkan lagi atau bahkan munculnya cabang ilmu yang baru. Untuk melakukan suatu penelitian manusia tidak akan dengan mudah melakukannya tanpa memiliki bekal yang cukup, karena penelitian bersifat runtut atau sistematis. Apabila ada sedikit kesalahan saja maka penelitiaanya tidak akan berhasil. Untuk melakukan suatu penelitian seorang peneliti harus bisa menentukan langkah dan metode yang akan digunakannya dengan tepat. Bagaimana cara mendapatakan data dari objek sesuai dengan yang diinginkan maka seorang peneliti harus menyesuaikan metode yang digunakannya dengan objek yang ditelitinya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka makalah ini akan membahas mengenai metode, data dan objek dalam penelitian bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode dan jenis-jenis metode dalam penelitian bahasa?
2. Apa pengertian data dan objek dalam penelitian bahasa?
3. Bagaimana contoh cara menentukan metode, data dan objek dalam penelitian bahasa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode
2. Untuk mengetahui pengertian data dan objek data
3. Untuk mengetahui contoh menentukan metode


TUGAS KELAS X BAHASA INDONESIA WAJIB (SMATAQ)

Dalam upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Takhassus Al-Qur'an via daring, maka berikut tugas untuk kelas X b...