Senin, 10 Maret 2014

Metode, Data dan Objek dalam Penelitan Bahasa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penelitian merupakan suatu unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya penelitian akan banyak ditemukan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, baik ilmu yang sudah ada dikembangkan lagi atau bahkan munculnya cabang ilmu yang baru. Untuk melakukan suatu penelitian manusia tidak akan dengan mudah melakukannya tanpa memiliki bekal yang cukup, karena penelitian bersifat runtut atau sistematis. Apabila ada sedikit kesalahan saja maka penelitiaanya tidak akan berhasil. Untuk melakukan suatu penelitian seorang peneliti harus bisa menentukan langkah dan metode yang akan digunakannya dengan tepat. Bagaimana cara mendapatakan data dari objek sesuai dengan yang diinginkan maka seorang peneliti harus menyesuaikan metode yang digunakannya dengan objek yang ditelitinya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka makalah ini akan membahas mengenai metode, data dan objek dalam penelitian bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode dan jenis-jenis metode dalam penelitian bahasa?
2. Apa pengertian data dan objek dalam penelitian bahasa?
3. Bagaimana contoh cara menentukan metode, data dan objek dalam penelitian bahasa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode
2. Untuk mengetahui pengertian data dan objek data
3. Untuk mengetahui contoh menentukan metode


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian metode dan jenis-jenisnya dalam penelitian bahasa
Metode berasal kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari kata meta dan hodos. Meta berarti menuju,melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. (Nyoman K.R 2004: 34)Methodos berarti jalan atau cara yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian bahasa, metode memiliki hubungan dengan teori. Maksudnya adalah pemilihan penggunaan metode dan teknik-teknik tertentu pada tahapan penyediaan data sangat ditentukan oleh watak dasar objek penelitian. Jenis-Jenis metode dalam penelitian bahasa :

1. Metode Simak
Diberi nama metode simak karena cara yang dilakukan untuk memperoleh data dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan tetapi juga secara tertulis. Metode simak ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap (menyimak/mendengarkan/membaca). Contoh penggunaan metode simak bahasa lisan adalah menyadap atau mendengarkan orang berdialog, berpidato, berkhotbah, dan lain-lain, sedangkan penyadapan penggunaan bahasa secara tertulis adalah menyadap naskah-naskah kuno, teks narasi, teks berita, dan lain-lan. (Mahsun 2005:90-92)

2. Metode Cakap
Penamaan metode cakap disebabkan oleh cara yang ditempuh dalam pengumpulan data yang berupa percakapan antara peneliti dan informan. Adanya percakapan antara peneliti dan informan mengandung arti terdapat kontak antarmereka, karena itulah data diperloeh melalui penggunaan bahasa secara lisan. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing, karena percakapan yang diharapakan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi (pancingan) pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. (Mahsun 2005:93-94)

3. Metode Introspeksi
Selain metode simak dan cakap ada juga metode introspeksi yang dapat digunakan dalam penyediaan data. Metode introspektif adalah metode penyediaan data dengan memanfaatkan intuisi kebahasaan peneliti yang meneliti bahasa yang dikuasainya (bahasa ibunya) untuk menyediakan data yang diperlukan bagi analisis sesuai dengan tujuan penelitaannya. Upaya melibatkan atau memanfaatkan sepenuh-penuhnya, secara optimal, peran peneliti sebagai penutur bahasa tanpa meleburlenyapkan peran kepenelitian itu (Sudaryanto : 1993a dan 1993b via Mahsun). Metode ini dimaksudkan sebagai upaya menguak identitas sosok pembentukan bahasa yang dapat memungkinkan orang menentukan secara seksama satuan lingual tertentu yang status kesatuan- lingualannya yang belum jelas seperti wacana (Sudaryanto: 1993b via Mahsun).

B. Pengertian data dan objek dalam penelitian bahasa
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa angka, huruf, simbol-simbol khusus atau bahkan gabungan dari ketiganya, sedangkan objek sendiri adalah perkara atau masalah pokok yang dibicarakan. Cara untuk memperoleh data adalah harus memilih metode yang akan digunakan untuk meneliti objek. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan teori akan mempermudah mendapatkan data dari objek yang akan diteliti. Dalam pelitian bahasa data yang didapat biasanya data kualitatif atau data deskriptif, bukan data angka. Karena pada dasarnya penelitian bahasa cenderung meneliti bahasa yang digunakan oleh manuisa baik secara lisan maupun tertulis. Suatu hal yang perlu disadari adalah data berbeda dengan objek penelitian. Data sebagai bahan penelitaian, yaitu bahan jadi (lawan dari bahan mentah), yang ada karena pemilihan aneka maca tuturan (bahan mentah). Sebagai bahan penelitian, maka di dalam data terkandung objek penelitian dan unsur lain yang membentuk data, yang disebut konteks (objek penelitian). Jadi pada dasarnya data tidak lain adalah objek penelitian plus konteks (D=Op+K). (Sudaryanto 1993: 3 via Mahsun).

C. Contoh cara menentukan metode, data dan objek dalam pemelitian bahasa
Objek dalam penelitian bahasa yang berupa afiks {di-} dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam suatu pidato. Maka metode yang digunakan dalam tahap penyediaan data ini adalah metode simak dengan teknik sadap. Hal ini disebabkan untuk mengidentifikasi apakah suatu satuan lingual tertentu merupakan afiks atau kata haruslah ditunjukan dengan adanya data yang dapat membuktikan bahwa satuan lingual itu tidak memiliki potensi untuk diucapkan terisolasi dari satuan lingual lainnya. Objek penelitiannya adalah afiks{di-} itu sendiri, afiks {di-} tidak pernah menjadi data. Datanya adalah kata yang mengandung afiks tersebut, seperti kata dipukul, dilempar, dimakan, diminum, dicuci, dan lain-lain. Unsur lain selain afiks {di-} seperti pukul, lempar, makan, minum, cuci disebut konteks objek penelitian.

BAB III
KESIMPULAN

Metode, data dan objek dalam penelitian bahasa merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam proses pengumpulan data, seorang peneliti harus bisa melihat objek yang akan ditelitinya dan menentukan metode apa yang kira-kira cocok digunakan untuk mengambil data dari objek tersebut. Hal ini bertujuan supaya dalam proses penelitiannya bisa berjalan lancar dan tercapai tujuan yang diinginkan. Selain itu data yang di dapat dari penelitian bahasa biasanya berupa data kualitatif atau deskriptif (bukan angka), dan dalam penelitian bahasa bisa meneliti bahasa lisan maupun tertulis.

DAFTAR PUSTAKA

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa : Tahapan strategi, metode dan tekniknya. Jakarata: Raya Grafindo
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, metode, dan teknink penelitian sastra. Yogyakrta: Pustaka Pelajar: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS KELAS X BAHASA INDONESIA WAJIB (SMATAQ)

Dalam upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Takhassus Al-Qur'an via daring, maka berikut tugas untuk kelas X b...