Sinopsis
novel “Ketika Cinta Bertasbih 2”
Judul :
Ketika Cinta Bertasbih 2
Ukuran buku : 20,5x13,5cm
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit :
Penerbit Republika
Tahun Terbit : Desember 2007
Jumlah halaman : 412 halaman
Harga novel : Rp32.500,00
Tokoh novel :
1.
Abdullah Khoirul Azzam
2.
Anna Althafunnisa
3.
Ayatul Khusna
4.
Furqon
5.
Eliana Pramesti Alam
6.
Kyai Lutfi
7.
Vivi
8.
Ilyas
10.
Lia
Sinopsis :
Seorang pemuda yang
menjadi tulang punggung keluarga, dia lah Abdullah Khairul Azzam, seorang pemuda tampan dari sebuah desa di Jawa
Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi
pekertinya. Bukan itu saja, Azzam juga seorang yang cerdas dan taat terhadap
tuntunan agama. Atas usahanya yang gigih, dia berhasil memperoleh beasiswa
untuk belajar di Universitas Al Azhar Mesir setelah dia tamat Aliyah di
desanya.
Azzam mulai menjalani
hidupnya di Negara Mesir. Baru setahun tinggal di Kairo Azzam telah menjadi
mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna).
Tetapi dibalik berita bahagia itu Azzam mendapat berita buruk, ayahnya
meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam menjadi tulang punggung keluarga.
Dan mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, mengingat
adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan
studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan
mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan
KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi
populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Telah sembilan tahun
lamanya Azzam menempuh pendidikan, dia belum juga lulus. Itu dikarenakan Azzam
terlalu sibuk untuk membuat tempe dan bakso.
Karena Azzam sering mendapat
job di KBRI, kemudian dia bertemu dengan Puteri Duta Besar. Gadis itu bernama
Eliana Pramesti Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2
nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di
kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah
satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di
Jakarta.
Segudang prestasi dan
juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam
urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang
dengan Azzam, juga karena nasihat dari
Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana. Bahwa ada seorang
gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Pak Ali menyarankan untuk buru-buru
mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan
Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria
dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga
menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. Menurut Pak Ali, kelebihan Anna
dari Eliana adalah Anna memakai jilbab
dan sholehah, bapaknya seorang kyai pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.
Ada keinginan dihati
Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat
Anna. Azzam sangat tertarik dengan kepribadian Anna yang sholehah. Karena tidak
punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat
pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, ustad yang sangat dikenal
Azzam.
Dengan niat penuh untuk
mengkhitbah Anna, dia pun datang ke ustadz Mujab. Tapi ternyata lamaran itu
ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan
Azzam lebih dikenal karena jualan tempe
dan baso. Selain itu juga, Anna telah
dikhitbah terlebih dulu oleh
seorang pria bernama Furqon, sahabat
Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas di mana dalam waktu dekat akan
menyelesaikan S-2 nya. Azzam cukup bisa menerima alasan itu meskipun ada rasa
kecewa dihati Azzam. Tetapi Azzam menerimanya dengan lapang dada.
Tetapi kemudian Furqon
mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Furqon
difonis menderita HIV. Hal tersebut
membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah
dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.
Dalam keadaan yang tak
diduga-duga, Azzam bertemu Anna dalam sebuah pencopetan. Dalam peristiwa itu
Azzam menolong Anna mendapatkan kembali
tasnya. Sayangnya, mereka tidak saling mengenal. Karena keduanya tidak pernah
bertemu meski Azzam telah berniat mengkhitbah Anna.
Sementara itu Ayyatul
Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang
cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam
tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi
menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga
sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan
hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil
program D-3, serta adik bungsunya yang bernama Sarah yang masih mondok di
Pesantren.
Azzam yang sudah sangat
rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya
berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke
kampung dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun
sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.
Tanpa diduga Azzam bertemu
Eliana dalam pesawat dan bersama ketika sampai di bandara. Hal itu membuat
wartawan tidak bisa tinggal diam. Kedekatan mereka menjadi pembicaraan publik.
Hingga Eliana ikut pulang ke rumah Azzam. Warga sekitar juga ikut gempar atas
kedatangan Eliana ke desanya.
Tak disangka Anna
adalah teman dari Ayatul Husna yang saat itu datang ke rumah Azzam. Keduanya
tercengang dan Anna semakin heran karena orang yang menolong Anna mengaku
bernama Abdullah tetapi sekarang dia bernama Khoirul Azzam. Sebenarnya kedatangan
Anna adalah untuk memberikan undangan pernikahan kepada keluarga Husna.
Seperti halnya ketika
Azzam di Kairo, ketika dia membuka usaha bakso cinta di tanah airnya, Azzam
memperoleh banyak pelanggan. Kesuksesan usahanya telah memenuhi semua
kebutuhnya. Yang membuatnya sebih baik dari sebelumnya. Bukan itu saja, sebagai
mahasiswa lulusan Universitas Al-Azar, Azzam juga diminta kyai Lutfi untuk
menyampaikan isi kitab Al-Hikam dalam tiap pengajiannya.
Pernikahan Furqon dan
Anna dilangsungkan juga. Tetapi pernikahan itu menoreh dilema dihati Furqon.
Furqon takut kalau penyakitnya tertular kepada gadis yang dicintainya itu.
furqon memutuskan untuk tidak memberikan nafkah batin kepada Anna. Hal itu
justru menoreh luka dihati Anna. Anna tidak bisa menerima perlakuan Furqon.
Akhirnya mereka berpisah.
Ketika perceraian
antara Furqon dan Anna terjadi, berita bahagia malah datang dari Azzam dan
Husna. Azzam akan menikah dengan seorang dokter dari Kudus bernama Vivi.
Sedangkan Husna akan menikah dengan Ilyas, santri kyai Lutfi.
Tapi peristiwa
kecelakaan terjadi ketika empat hari sebelum Azzam menikah. Hari itu gerimis,
ketika Azzam dan ibunya pulang dari rumah kyai Lutfi untuk mengundang kyai
tiba-tiba bus dengan keecepatan kencang menabrak motor Azzam. Dengan spontan
Azzam dan ibunya terpental. Dan dalam peristiwa itulah sang ibu menemui ajalnya
untuk kembali kepada Allah. Bahkan Azzam harus mengalami patah kaki yang
memakan waktu lebih dari satu tahun untuk kembali pulih. Eliana akhirnya
kembali kepada Azzam dan mengutarakan maksud hatinya. Tetapi semua itu sia-sia.
Azzam telah mempunyai tunangan yaitu Vivi.
Dalam penantian Vivi
menunggu kesembuhan Azzam, Vivi malah dilamar oleh orang lain dan mengembalikan
cincin tunangannya kepada Azzam. Musibah seakan datang bertubi-tubi menimpa
Azzam. Azzam difitnah telah menjual bakso berformalin dan bangkai tikus. Tetapi
hal itu dapat diselesaikan Azzam secara bisnis. Bahkan dengan adanya musibah
itu Azzam dapat membuka cabang bakso cinta di beberapa kota. Hanya masalah
cintanya yang belum terselesaikan.
Ternyata Allah telah
menyiapkan jodoh untuk setiap insan manusia. Berliku-liku jalan yang dilalui
Azzam, akhirnya Azzam menemukan jodohnya melalui kyai Lutfi. Azzam dinikahkan
dengan janda yang masih suci, dia adalah Anna Althafunisa putri kyai Lutfi
sendiri.`
Pembahasan:
1. Tema : Percintaan Islami
2. Alur : Maju
3. Sudut
pandang : Diaan orang ketiga serba
tahu
4. Kelebihan
a. Merupakan
novel best seller
b. Banyak
ilmu yang terkandung di dalamnya
c. Cerita
terlihat begitu nyata di dalam imajinasi pembaca
d. Walaupuun
secara tersurat tetapi amanatnya bisa tersampaikan dengan mudah kepada pembaca
e. Novel
ini seolah menjadi setitik cahaya ditengah rasa pesismisme anak muda negeri ini
untuk teguh memegang prinsip-prinsip islami dalam kehidupan mereka
f. Bahasa
yang digunakan lembut dan memikat, penulis mengajak pembaca untuk banyak
merenung dan melihat betapa indahnya hidup dalam naungan alQuran
g. Mengangkat
tema cinta yang berliku dan memberikan motovasi serta pendidikan karakter bagi
pembaca, khususnya anak muda dan remaja
h. Memotivasi
pembaca untuk berani hidup mandiri, pantang menyerah, dan berpikir maju
i.
Novel pembangun dan penggugah jiwa
j.
Memiliki unsur islami yang kuat
5. Kekurangan
a. Ceritanya
membuat pembaca bingung, karena konflik di akhir cerita kurang jelas dan menga mbang
b. Tidak
sepenuhnya yang diceritakan di dalam novel ada di kehidupann nyata.
c. Novel
ini terlalu terpengatuh kehiduan penulis, yang basisnya adalah keislaman, jadi
kurang cocok bagi pembaca non muslim. Walaupun sebenarnya bisa ditutup dari
kelebihannya yaitu sebagai novel pembangun jiwa.
Struktur
estetik
Bahasa
yang digunakan banyak menggunakan bahasa personifikasi atau perlambanagan,
mengibaratkan benda-benda mati seolah hidup. Alur yang digunakan di dalam novel
ini menggunakan alur maju, sedangkan latarnya tetap berpindah-pindah tetapi
masih dalam satu lingkup. Teknik penokohan yang digunakan oleh penulis banyak
menggunakan teknik analisis langsung, jadi penulis menggambarkan tokoh melalui
percakapan-percakapan dan deskripsi. Pusat pengisahannya pada umumnya
mengggunakan metode diaan orang ketiga serba tahu. Novel ini juga bersifat
didaktis (mendidik), yang ditujukan kepada para pembacanya untuk memberi
nasihat-nasihat tentang kehidupan. Walupun penyampaiannya secara tersurat
tetapi pembacanya masih bisa dan mudah memahami apa maksud yang ingin disampaikan
oleh pengarang. Di dalam novel terdapat banyak kata-kata yang romantis, melalui
puisi-puisi dan deskripsi yang dituliskan oleh pengarang.
Struktur
ekstra estetik
Bermasalah
tentang kehidupan remaja yang penuh dengan lika-liku percintaan, namun yang
diangkat di dalam novel ini adalah masalah cinta dari sudut pandang Islam.
Cara-cara berpacaran di dalam Islam, atau bahkan sapai pada proses perjodohan
seperti wakru melamar dan menikah dengan cara Islam. Cerita yang diungkapkan
penulis di dalam novel terjadi di dalam kehidupan nyata zaman sekarang dan
bukan zaman dahulu ataupun antah-berantah. Pengembangan latar yang sesuai
dengan keadaan masyarakat sosial zaman sekarang menjadikan cerita di dalam
novel ini mudah dipahami, walaupun banyak kejadian yang mungkin terjadi secara
spontan dan kurang bisa dipahhami. Banyak sekali pengaruh pengarang di dalam
novel ini, seperti unsur pembangun cerita yang bernuansa Islami, tempat-tempat
yang pernah ataupun dekan dengan pengarang. Pengarang yang basisnya adalah
orang yang selalu bergulat dengan keislaman terbawa sampai pada setiap detail
cerita di dalam novel.
Analisisnya bagus kaa^^ izin dijadikan referensi tugas ya, terima kasih ka. Sukses selalu..
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusTerimakasih kak banyak” berkarya dan memberikan info tentang sastra
BalasHapuskak ijin buat referensi tugass yyaa. terima kasih semangattt.
BalasHapus