Kamis, 19 Maret 2020

TUGAS KELAS X BAHASA INDONESIA WAJIB (SMATAQ)

Dalam upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Takhassus Al-Qur'an via daring, maka berikut tugas untuk kelas X bab vii tentang teks biografi.
Tugas bisa diunduh DI SINI.



Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan!
Ardy Suryantoko

Rabu, 28 Februari 2018

MEMBACA SAMPAI KEDALAMAN

“Lantas apakah kau rela mati jika tak diizinkan membaca? Bagaimana dengan usiamu yang semakin mempersempit jarak dengan kematian? Apa kau masih mau malas membaca?”


Perjumpaan dengan Buku-buku.

Detak detik jam yang berbunyi tak lagi kuhiraukan. Aku semakin larut tenggelam pada sihir kata. Buku. Paragraf demi paragraf luntur sudah di mataku, dan tentu cerita-cerita fiksi telah menghidupi malam-malamku. Belum terlalu lama aku mencintai buku, seperti aku mencintai seorang perempuan. Di awal usia duapuluhan, mungkin. Aku hanya seorang pemuda desa yang berlagak hidup di kota, berpura-pura gaul, berpura-pura pintar, namun satu buku pun belum pernah ada yang kuselesaikan semenjak bangku TK. Tak terkecuali buku pelajaran dan LKS. Beberapa tahun mengembara di Yogyakarta, aku mulai mengenal buku. Belajar membaca secara istiqomah. Baik buku fiksi maupun non-fiksi. Baik buku yang tertulis, atau “buku” yang masih berupa perwujudan nyata di lingkungan sekitar.

Senin, 12 Februari 2018

MATERI JENIS-JENIS MAKNA KATA

Berikut ini materi tentang jenis-jenis makna kata.
Unduh di sini versi ms word.
Terimakasih.



Sumber dari https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-makna-kata

Rabu, 16 Agustus 2017

KUPUTUSKAN UNTUK MENYURATI WONOSOBO



“Jika aku rindu, maka kuputuskan untuk menyurati Wonosobo”

            “Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?” Aku tak akan pernah berkhianat jika megana dan tempe kemul adalah salah satu kenikmatan Tuhan yang berada di Wonosobo.
            Aku suka menghabiskan sore dengan menikmati semilir angin yang risik, angin yang mengingatkan masa kecil sekaligus masa lalu di Wonosobo. Kota yang selalu memberikan rasa rindu jika gerimis mulai berguguran dari langit, dan jika hujan telah jatuh maka rindu tak lagi menjadi sebuah kata. Sementara aku hanya seorang sarjana pendidikan yang baru lulus sekitar satu tahun lalu. Seorang pemuda yang hanya menghabiskan waktu untuk menulis puisi atau sekadar membaca buku-buku puisinya Sapardi Djoko Damono.

Kamis, 09 Maret 2017

SEBUAH CATATAN PERJALANAN YANG DIPENUHI SUARA DARI SEPI

Kongres Gunung, Kutabawa
Purbalingga, 14 Desember 2016


Jalan dan Lagu yang Bertolak

Begitu deru mesin pecahkan sunyi malam, waktu tiba-tiba melesat cepat. Jalan lurus atau kelokan mendadak mesra dengan dingin selama perjalanan. Gerimis selalu mempercepat atau melambatkan keinginan untuk sampai pada tujuan. Sebelum itu, kendaraan tiba-tiba melambatkan lajunya. Benar saja, jalanan penuh lubang dan digenangi air. Tak terasa hampir satu jam menghabiskan waktu untuk menikmati lubang dan kubangan air, tentu saja tak sedalam kenangan masa lalu. Hanya saja lebih menyakitkan jika harus terlambat karena sebuah lubang yang terus menganak pinak.
Roda menapak pada batas kota selanjutnya. Kali ini tak ada lagi gerimis, hanya sebuah kota di lereng gunung Slamet yang menciptakan malam dan sepinya sendiri. Tak ada di antara kami yang mengetahui pasti tempat akan berlangsungnya acara. Tak ada siapapun bagi kami untuk bertanya sebuah alamat. Selain GPS memang tidak ada hal yang pasti, seperti mengharap cinta dari seseorang yang sudah memiliki belahan hatinya sendiri.

Rabu, 25 Mei 2016

TUHAN DIAM BELAKA (AHMAD TOHARI)



Tuhan Diam Belaka

Oleh Ahmad Tohari

            Seorang pemuda dalam perjalanan menuju suatu tempat. Belum sampai ke tujuan, waktu magrib telah masuk. Maka dia menghentikan sepeda motornya dekat sebuah surau di tepi jalan. Kebetulan di sana siap ditegakkan jamaah magrib oleh beberapa orang lelaki, anak-anak dan perempuan. Seorang lelaki tua bertindak sebagai imam.
            Si pemuda cepat mengambil air sembahyang dan segera bergabung dengan para jamaah dan mengikuti salat magrib sejak rakaat pertama. Namun kelihatan benar pemuda tersebut tidak khusuk dalam salatnya. Ia kelihatan gelisah sepanjang salatnya.
            Dan salat jamaah pun usai. Namun si pemuda berdiri kembali dan bertakbir-ikhram. Orang-orang di surau itu mengira pemuda tadi hendak menegakkan salat ba’da magrib. Namun para jamaah jadi ragu karena si pemuda salat dengan tiga rakaat. Setahu mereka salat sunnah ba’da magrib hanya dua rakaat.
            “Salat sunnah Anda kelebihan satu rakaat,” kata seorang jamaah sambil tersenyum.
            “Oh, aku tidak salat sunnah. Yang baru saja aku lakukan adalah salat magrib,” jawab si pemuda dengan yakin.

TUGAS KELAS X BAHASA INDONESIA WAJIB (SMATAQ)

Dalam upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Takhassus Al-Qur'an via daring, maka berikut tugas untuk kelas X b...