Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang kegagalan siswa dalam pembelajaran dan solusinya
dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
perkembangan peserta didik. Diharapkan makalah ini dapat memperkaya wawasan
mahasiswa mengenai masalah yang dihadapi siswa di sekolah dalam proses
pembelajaran baik secara teoritis maupun praktis.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami selaku penulis menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga Allah SWT
memberikan balasan yang terbaik atas bantuannya.
Kami senantiasa menantikan saran dan kritik dari
berbagai pihak untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dimasa yang
akan datang.
Yogyakarta, 3 januari 2012
I.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Dalam
proses pembelajaran, tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan atau
mentransfer ilmu atau bahan pelajaran kepada peserta didik. Guru sebagai
pendidik dituntut untuk bertanggungjawab atas perkembangan peserta didik.
Kenyataan
yang dapat kita jumpai bahwa tidak semua siswa mampu menyerap pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Guru dan orang tua dituntut harus memiliki kemampuan
mengenali peserta didik yang mengalami masalah dalam proses belajar dan mencari
solusi serta jalan keluar bagi kesulitan belajar tersebut.
2. Rumusan
Masalah
a. Apa
yang menyebabkan kegagalan dalam proses belajar siswa di sekolah?
b. Bagaimana
solusinya agar kegagalan belajar siswa di sekolah dapat diatasi?
3. Tujuan
Penulisan
Setelah
mengetahui masalah kegagalan siswa dalam proses belajarnya, diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal tersebut. Mahasiswa juga harus mencari solusi
untuk mengatasi masalah belajar siswa, sehingga siswa mampu menerima dan
menyerap apa saja yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar.
II.
PEMBAHASAN
A. Kegagalan
Siswa Dalam Pembelajaran
Kesulitan
belajar merupakan hal yang sering dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran,
hal tersebut menyebabkan siswa tidak maksimal dalam menyerap materi yang
disampaikan oleh guru serta siswa dianggap gagal dalam proses belajarnya.
Kesulitan
belajar adalah suatu gejala yang nampak pada siswa yang ditandai dengan adanya
prestasi belajar yang rendah atau dibawah norma yang telah ditetapkan. Prestasi
belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar, presatasi belajarnya lebih
rendah bila dibandingkan dengan prestasi belajar teman-temannya, atau prestasi
belajar mereka lebih rendah bila dibandingkan prestasi belajar sebelumnya.
Bassic
dan Jones mengatakan bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu jarak
antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai
oleh siswa. Mereka juga mengatakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar
adalah siswa yang memiliki intelegensi normal,
tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang penting dalam
proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian, ataupun dalam fungsi
motoriknya. Dengan kata lain bahwa siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar
bila prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas
intelegensinya. Dengan demikian kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh
siswa yang intelegensinya rendah.
Sedang
Moh. Surya (1978) mengemukakan ciri-ciri anak yang mengalami kesulitan belajar
:
1. Menunjukkan
adanya hasil belajar yang rendah.
2. Hasil
yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.
3. Lambat
dalam melakukan tugas tugas kegiatan belajar.
4. Menunujukan
sikap sikap yang kurang wajar.
5. Menunjukan
perilaku yang berlainan.
6. Menunujukan
gejala emosional yang kurang wajar.
Memperhatikan
ciri-ciri peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dari beberapa ahli
tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar menunjukan adanya gejala gejala sebagai berikut :
1. Prestasi
belajarnya rendah artinya skor yang diperoleh dibawah skor rata-rata
kelompoknya.
2. Usaha
yang dilakukan dalam kegiatan belajar tidak sebanding dengan hasil yang
dicapainya.
3. Lamban
dalam mengerjakan tugas dan terlambat dalam menyelesaikan atau menyerahkan tugas.
4. Sikap
acuh dalam mengikuti pelajaran dan sikap kurang wajar lainnya.
5. Menunujukan
perilaku menyimpang dari perilaku temannya yang seusia, misalnya suka membolos,
enggan mengerjakan tugas, tidak dapat kerja sama dengan temannya, terisolir, tidak
dapat konsentrasi, tidak punya semangat dan sebagainya.
6. Emosional,
misalnya mudah tersinggung, mudah marah, pemurung, merasa rendah diri ,dan
sebagainya.
B. Solusi
Kegagalan siswa dalam masalah belajar bisa diatasai
dengan :
1.Adanya
dorongan dari diri sendiri, orang tua, dan guru agar siswa tidak malas dalam
kegiatan belajar.
2.Siswa
pandai dalam membagi waktu antara belajar dan bermain.
3.Memberikan
pemahaman kepada siswa tentang tugas-tugas perkembangan pada remaja secara
normal dan memotivasinya untuk mencapai hal itu.
4.Terus
melatih dan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas dan belajar dengan cara
membuat kelompok belajar.
5. Mendorong
anak untuk bercita-cita, dan tidak kecewa akan prestasi yang telah dicapai
tetapi berusaha memperbaikinya
6. Membimbing
siswa menggali potensi diri, yang bisa menjadi keunggulan dalam hal yang lain
sehingga ia tidak merasa malu akan penampilan, misal prestasi akademik,
prestasi olahraga, perstasi seni, dan lain-lain.
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesulitan belajar merupakan hal
wajar yang sering dialami siswa dalam perkembangannya. Ada banyak faktor yang
membuat siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini dorongan dari
orang tua dan guru mempunyai peran yang sangat besar, selain itu siswa juga
harus bisa memotivasi dirinya sendiri agar lebih semangat dalam belajar dan
berkarya untuk mewujudkan cita-citanya.
Daftar Pustaka
Sugihartono, dkk. 2008.
Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta. Uny Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar