Kamis, 19 Februari 2015

PUISI DIMUAT SUARA MERDEKA (MINGGU, 15 FEBRUARI 2015)

Beberapa puisi yang dimuat di koran Suara Merdeka, pada Minggu, 15 Februari 2015.


Fragmen I

undak petak sawah, tempat angin berlari
menyibak matahari yang mencangkuli
punggung emak bapak
undak petak sawah, tempat harap disemai
menanti rumpun-rumpun sri
mengharap rahim tanah memberi tuai


petak sawah dan hati mereka
ditumbuhi doa tak pernah
letih pada sengat hijau matahari
mengetam karunia yang dibuntingi
musim, pada hamparan tanah moyang
yang tak padam memberi harapan

undak petak sawah, tempat lelah diletakkan
tanpa perhitungan, tanpa mengeluhkan
meski emprit terus menguji sabar hati
undak petak sawah, tempat hidup dilakoni

mulut waktu menyantap
uban emak bapak, pertanda lindap
usia mereka redup, harapanku menanjak
angin, seperti jua kami, berdiskusi
pada diri, melaju ke mana hendak
meski tahu segala mimpi tak semua dikabuli


jejak imaji
januari, 2015


Fragmen II

kutitip harap pada arus Serayu
yang alirnya nuju ke kedalaman
batinmu, dihiasi bongkah batu-batu
tempatku mengukir yupa, wajah ayumu
tanda perasaan rindu menahun

gemericik air membelah udara
suaranya berlari antara pohon waru
serta ke sawah menggoyang lonceng kaleng
membikin Sri, dewa itu, menari tak henti
hingga musim dititipkan tuhan
pada segerombol ani-ani bersayap


jejak imaji
januari, 2015


Negeri Bunga Maya

1/
menatap sawah di pelosok negeri orang
seperti apa kabar rantang-rantang
dan nasi yang digelar pada daun pisang
lengkap dengan ingkung dan telur ayam kampung

2/
waktu itu emak berkata wujud syukur dari leluhur
bapak akan mengajarimu menggengam gaman
siapa tahu dewasa yang mencabik tuamu dulu
lalu bapak mengambil ani-ani
melucuti padi, memisah pongah dari akarnya
hingga awal kemarau berturur

3/
tangis runtuh pada bulan kering
memecah gelisah riak kali hinga kesakitan
di ujung gerojokan:
kotoran menimpa nama-nama
yang sempat singgah di gubuk
lalu terbawa banjir hingga serayu
melewati kedung yang penuh mayat manusia

4/
ini kampung kita sekarang nak
jalan setapak batu terpaksa ditiduri aspal
sawah sekarang ditanam bunga maya
sudah lama kau tak melintasinya
dengar kerinduan utuh tanah warisanmu

5/
hanya pusaramu mak, yang penuh alang-alang
lama tak kujenguk dan kusemai bunga-bunga
kerikilnya sudah tak rapi diporandakan besi-besi
dan waktu telah melumuti dengan beton-beton


jejak imaji
desember, 2014


Malam Padam

kabut merangkak pada sela semak
dingin jiwa membawa kalut
mengulum ruh dan menidurkan fana
sebab rembulan tak terjaga

malam padam, anjing menggonggong
dan kencing pada nisan-nisan moyang
kunang-kunang terbang
tenggelam dalam sunyinya

jejak imaji
2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS KELAS X BAHASA INDONESIA WAJIB (SMATAQ)

Dalam upaya untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Takhassus Al-Qur'an via daring, maka berikut tugas untuk kelas X b...