Tuhan Diam Belaka
Oleh Ahmad Tohari
Seorang pemuda dalam perjalanan
menuju suatu tempat. Belum sampai ke tujuan, waktu magrib telah masuk. Maka dia
menghentikan sepeda motornya dekat sebuah surau di tepi jalan. Kebetulan di
sana siap ditegakkan jamaah magrib oleh beberapa orang lelaki, anak-anak dan
perempuan. Seorang lelaki tua bertindak sebagai imam.
Si pemuda cepat mengambil air
sembahyang dan segera bergabung dengan para jamaah dan mengikuti salat magrib
sejak rakaat pertama. Namun kelihatan benar pemuda tersebut tidak khusuk dalam
salatnya. Ia kelihatan gelisah sepanjang salatnya.
Dan salat jamaah pun usai. Namun si
pemuda berdiri kembali dan bertakbir-ikhram. Orang-orang di surau itu mengira
pemuda tadi hendak menegakkan salat ba’da
magrib. Namun para jamaah jadi ragu karena si pemuda salat dengan tiga
rakaat. Setahu mereka salat sunnah ba’da magrib
hanya dua rakaat.
“Salat sunnah Anda kelebihan satu
rakaat,” kata seorang jamaah sambil tersenyum.
“Oh, aku tidak salat sunnah. Yang
baru saja aku lakukan adalah salat magrib,” jawab si pemuda dengan yakin.